Jumat, 7 April 2017....
Pak, shaf terdepan tempat biasa Bapak duduk di masjid, pas jumatan tadi sudah dipakai orang lain. Iya pak, siang tadi menjadi jumatan pertamaku di Masjid Taslim tanpa Bapak. Bapakku yang selalu berangkat di waktu awal jumatan agar pundi-pundi pahala lebih banyak terkumpul, lebih mendekat ke surga.
Pak, shaf terdepan tempat biasa Bapak duduk di masjid, pas jumatan tadi sudah dipakai orang lain. Iya pak, siang tadi menjadi jumatan pertamaku di Masjid Taslim tanpa Bapak. Bapakku yang selalu berangkat di waktu awal jumatan agar pundi-pundi pahala lebih banyak terkumpul, lebih mendekat ke surga.
Saudara
dan teman-teman baik Bapak yang
selama ini bersapa salam sesaat sebelum Bapak masuk ke pekarangan pasti akan
merindukan momen itu. Tapi sekarang insyaAllah Bapak udah tenang di alam sana.
Allah sayang banget sama Bapak, Allah memanggil Bapak dengan sangat tenang.
Kata Ibuk, Bapak pergi dengan ‘apik banget’. Itu yang menguatkan kami Pak,
alasan itu yang membuat kami jadi lebih ikhlas melepas Bapak.
Pak...istri,
anak, dan cucumu ikhlas melepas Bapak, meskipun tak terbantah kalau kami
sangat-sangat sedih, bahkan tangisan yang terledak keras itupun belum dapat
mewakili kesedihan hati kami. Tapi sekali lagi, kami ikhlas bapak mendahului
kami, karena kami yakin insyaAllah kita akan bertemu lagi dengan lebih membahagiakan.